SOLOPOS.COM - Sasongko Agung Nugroho (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Bank Indonesia mempersiapkan uang layak edar Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada Ramadan dan Idulfitri 2024 yang telah berlalu. Ini meningkat 4,65% dibandingkan realisasi pada 2023 yang tercatat mencapai Rp188,8 triliun.

Apabila kita lihat lebih dalam, kenaikan jumlah ini antara lain memperhitungkan mobilitas masyarakat yang meningkat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Di wilayah Soloraya, Bank Indonesia kala itu menyiapkan Rp4,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkat 5% dibandingkan tahun lalu. Wilayah Jawa Tengah, termasuk Soloraya, menjadi daerah tujuan pemudik paling besar di wilayah Jawa berdasarkan laporan hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024, yakni mencapai 31,8%.

Bank Indonesia bekerja sama dengan perbankan saat itu menyiapkan 4.264 lokasi penukaran, sedangkan di wilayah Soloraya tersedia 93 lokasi penukaran. Kegiatan kas keliling dan penukaran bersama perbankan juga menjadi langkah Bank Indonesia untuk melayani pemenuhan kebutuhan uang masyarakat.

Di tengah kebutuhan uang tunai yang meningkat,  baik yang dipengaruhi faktor meningkatnya transaksi ekonomi masyarakat dalam periode libur Lebaran maupun budaya memberikan salam tempel dengan uang baru, telah berkembang pesat kanal pembayaran digital untuk mendukung pembayaran di masyarakat, yakni QRIS.

QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah standar QR yang dikembangkan Bank Indonesia bersama industri pembayaran di Indonesia untuk memastikan seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran yang menggunakan QR code pembayaran menerapkan QRIS sehingga proses transaksi pembayaran menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

QRIS telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak diluncurkan lima tahun yang lalu pada 17 Agustus 2019. Menurut data Bank Indonesia (Februari 2024), transaksi QRIS tumbuh 161,51% (year on year atau yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 46,98 juta dan jumlah merchant mencapai 31,27 juta.

Sejalan dengan pertumbuhan di tingkat nasional, pertumbuhan pengguna maupun transaksi QRIS di wilayah Soloraya menunjukan tren yang meningkat. Volume transaksi QRIS meningkat 103,65% (yoy) dengan transaksi mencapai Rp157 miliar, sedangkan jumlah merchant QRIS mencapai 799.448 di Soloraya dengan lebih dari 60% merupakan merchant dengan kategori mikro dan kecil.

Banyak pedagang kecil seperti angkringan, penjual jajanan pasar, maupun pedagang asongan yang menyediakan kanal pembayaran QRIS sebagai salah satu cara bertransaksi. Adaptasi dan literasi teknologi menjadi kunci, apa pun usaha dan berapa pun skala usahanya.

Pengembangan fitur QRIS terus dilakukan untuk mendukung ekosistem keuangan digital di Indonesia. Baru-baru ini fitur QRIS Transfer, Tarik, dan Setor Tunai (QRIS Tuntas) melengkapi inovasi dan pengembangan QRIS yang telah berjalan sebelumnya.

Perluasan kerja sama konektivitas pembayaran ASEAN melalui kerja sama pembayaran QR Antarnegara yang telah diimplementasikan dengan Monetary Authority of Singapore (MAS), Bank of Thailand (BoT), dan Bank Negara Malaysia (BNM) serta akan terus diinisiasi dengan negara mitra ekonomi Indonesia lainnya.

Berbagai inovasi dan pengembangan fitur ini diharapkan dapat mengakselerasi tranasksi digital di masyarakat yang lebih cepat, murah, mudah, dan andal serta inklusif. Bagi merchant atau pedagang, kanal pembayaran QRIS diharapkan mampu memberikan multiplier effect dalam kegiatan operasional dan pengembangan usaha.

Pertama, meningkatkan branding dan credit profile pedagang/pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM melalui transaksi secara digital QRIS. Dalam pengembangan usaha, acapkali ditemui kendala klasik sulit mengakses permodalan melalui kredit lembaga keuangan karena pedagang/pelaku UMKM tidak memiliki pencatatan keuangan yang memadai.

Penggunaan transaksi pedagang melalui QRIS secara tidak langsung akan meningkatkan credit profile karena prospek usaha dan nilai usaha akan tergambar dan tercatat dalam jurnal transaksi yang dapat menjadi salah satu pertimbangan lembaga keuangan untuk memberikan pembiayaan.

Penggunaan transaksi digital ini diharapkan mampu meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM di Indonesia. Sepanjang 2023, kredit UMKM tumbuh sebesar 8,03% meskipun melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 10,47% (yoy).

Dengan pertumbuhan tersebut, pangsa kredit UMKM dibanding total kredit industri perbankan mencapai 20,63%. Pemerintah terus mendorong peningkatan kredit UMKM dari sisi supply melalui kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sepanjang 2023 realisasinya mencapai Rp260,09 triliun (Kajian Stabilitas Keuangan, Maret 2024).

Bank Indonesia juga telah menerbitkan ketentuan tentang dukungan terhadap pembiayaan kepada pelaku UMKM melalui rasio pembiayaan inklusif makroprudensial minimal sebesar 30% untuk tahun 2024. Kedua, penggunaan QRIS juga meningkatkan keamanan bertransaksi dan efisien.

Pedagang tidak perlu cemas pada risiko menerima uang palsu dalam transaksi sehari-hari dan seluruh transaksi akan diterima melalui rekening pedagang. Efisiensi penggunaan QRIS juga terlihat dari pengurangan biaya pengelolaan usaha karena tidak perlu repot menyediakan uang kembalian dan menyetorkan uang tunai dari hasil penjualan dan transaksi usaha.

Pemilik warung soto yang saat ini tengah diminati masyarakat di Kota Solo dan pedagang warung angkringan di Kabupaten Karanganyar menggunakan QRIS dalam dua tahun ini. Dalam sebuah percakapan singkat, pedagang menyampaikan penggunaan QRIS diminati banyak pembeli, khususnya anak muda.

Beberapa kali pembeli menanyakan apakah bisa membayar menggunakan QRIS di warung itu yang kemudian mendorong pemilik warung menggunakan QRIS sebagai kanal pembayaran di warung itu.

Sejauh ini penggunaan QRIS praktis dan mudah karena tinggal memindai dan dana akan langsung masuk rekening, sejalan dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi dalam kehidupan.

Dari sisi pengguna, kepraktisan juga menjadi salah satu keunggulan menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran. Cukup dengan satu QR maka transaksi dengan menggunakan aplikasi dan penyelenggara jasa pembayaran apa pun dapat dilakukan.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan uang tunai di masyarakat baik untuk mendukung transaksi ekonomi maupun faktor budaya penukaran uang baru untuk sanak saudara, transaksi digital menggunakan QRIS menjadi terobosan dan alternatif.

Ini memberikan manfaat dan dampak yang sangat besar dalam mendukung ekonomi dan keuangan digital di Indonesia yang pada akhirnya diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ada transaki nontunai yang melengkapi transaksi tunai di masyarakat. Ada QRIS di antara kita. (Esai ini merupakan pendapat/opini pribadi dan tidak serta-merta mencerminkan pandangan/kebijakan lembaga)



(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 26 April 2024. Penulis adalah Kepala Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan SPPUR Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya