SOLOPOS.COM - Ponco Suseno (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Artis dicap memiliki kantong tebal. Artis bukan hanya pemain film/sinetron yang tenar. Artis bisa termasuk musikus atau penyanyi beken. Artis bagian dari figur publik.

Artis tak luput menjadi sasaran peredaran narkoba. Kita sering mendengar berita artis ditangkap polisi karena terjerat narkoba. Sering juga musikus dan influencer/selebgram ditangkap plisi karena narkoba.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Hal seperti itu terus berulang. Di antara artis yang baru saja terjerat kasus narkoba adalah Epy Kusnandar. Ia dikenal sebagai Kang Mus di sinetron dan film Preman Pensiun. Ia ditangkap polisi di warung miliknya di Jakarta Barat pada Kamis (9/5/2024) malam.

Epy Kusnandar ditangkap bersama artis Yogi Gamblez yang bermain di film Serigala Terakhir. Sebelumnya polisi menangkap selebgram Chandrika Chika di sebuah hotel di Jakarta pada Senin (22/4/2024). Ia ditangkap bersama lima orang lainnya, termasuk seorang atlet e-sport.

Ada artis yang terbiasa masuk-keluar penjara karena narkoba, yakni Rio Reifan. Kali terakhir, Rio ditangkap polisi di kawasan Jakarta Timur pada Jumat (26/4/2024) malam. Kisah Epy Kusnandar, Chandrika Chika, dan Rio Reifan adalah contoh begitu gampang dunia artis/selebgram beken yang berduit terpengaruh narkoba.

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya berharap mereka segera terlepas dari jeratan narkoba. Jika dicermati lebih mendalam, para artis terjerat narkoba karena bermula dari pengaruh pergaulan dan berawal coba-coba.

Berulang kali menggunakan narkoba, secara otomatis ditandai oleh aparat penegak hukum. Tinggal menuggu waktu ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Artis memang dituntut selalu tampil bersinar setiap waktu.

Artis juga manusia biasa. Tentu mengalami stres, frustrasi, kecewa, dan berbagai suasana hati yang tak mengenakkan. Narkoba bisa menjadi pelampiasan. Dari berbagai penyebab banyak artis terjerat narkoba, satu hal terpenting karena artis itu berkantong tebal.

Bandar atau pengedar narkoba tentu menyasar kalangan orang berduit, salah satunya artis. Kondisi ini juga menandakan orang yang berkantong tebal tak luput dari adanya ujian Sang Pencipta. Uang yang melimpah mengubah gaya hidup seseorang.

Di antara orang berkantong tebal itu merasa dengan uang dapat membeli segalanya, termasuk narkoba. Siapa pun yang terjerumus ke pengaruh narkoba akan sangat sulit lepas dari ketergantungan.

Kasus yang dialami artis Rio Reifan bukti penjara tak cukup menjadikan dirinya jera mengonsumsi narkoba. Dibutuhkan perjuangan ekstra bagi mereka yang terpengaruh narkoba untuk lepas dari barang haram tersebut.

Perjuangan personel band Slank terbebas dari jeratan narkoba sangat berat. Kisah personel Slank terbebas dari narkoba adalah kisah heroik penyintas. Kisah seperti itu sangat sulit ditiru “orang biasa” yang tak memiliki kemauan menjadi pribadi yang lebih baik.

Lumrah manusia melakukan kesalahan. Terlebih, kesalahan itu dilakukan saat usia muda yang menjadi fase menggebu-gebu dan tak ingin kalah/mengalah. Hal yang ditekankan di sini bukan berbuat salahnya, tapi bagaimana upaya mempercepat menebus kesalahan tersebut dengan tidak membuat kesalahan serupa.

Dalam memperbaiki kesalahan pada masa lalu, terkadang butuh figur kekinian. Melepaskan diri dari jeratan narkoba tak cukup mengandalkan dorongan orang luar. Perjuangan anak-anak Gang Potlot itu tak akan berhasil tanpa niat berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari dalam diri mereka sendiri.

Selain personel Slank, ada kisah inspiratif yang ditunjukkan artis Raffi Ahmad. Ia pernah tersangkut kasus narkoba dan kembali menapaki jalan yang benar. Setelah terbebas dari narkoba, nama Raffi Ahmad semakin beken.

Terlebih setelah dia menikah dengan Nagita Slavina. Bisnis semakin moncer dan menjadikan dia sebagai salah seorang pemuda paling tajir di negeri ini. Kisah Slank dan Raffi Ahmad keluar dari jeratan narkoba layak menjadi role of model berjuang melawan narkoba.

Meski pernah berbuat salah, mereka segera sadar diri dan tak ingin lagi mengulangi kesalahan tersebut. Keluar dari jeratan narkoba bukan perkara mudah. Semakin hari jumlah tahanan yang tersangkut narkoba semakin bertambah banyak.

Ancaman narkoba yang merasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan negara terus terjadi. Bagi seorang artis, sudah saatnya menutup segala pintu masuk narkoba. Sedangkan bagi Anda figur publik yang belum terjerat narkoba, tak perlu mendekati narkoba.

Menjadi tenar tak perlu melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri. Menjadi generasi muda tanpa narkoba menjadi kebanggaan tersendiri saat memasuki hari tua kelak. Itu menjadi cerita indah yang layak dikisahkan kepada anak cucu.

Pemberantasan narkoba akan efektif jika dimulai dari pencegahan. Di tahap pencegahan ini sangat dibutuhkan peran segala unsur masyarakat, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar.

Mari bersama memberikan tuntunan daripada sekadar tontotan kepada generasi penerus bangsa. Ceritakan indahnya pengalaman figur publik yang sukses melawan narkoba.

Bagi Anda figur publik yang sudah telanjur mengenal narkoba, tengoklah keheroikan personel Slank dan artis lain yang berhasil terbebas dari narkoba. Ikuti langkah-langkah yang mereka lakukan agar terhindar dari narkoba.

Rintangan akan selalu muncul di depan mata. Memutus rantai jerat narkoba di kalangan artis sangat sulit. Percayalah, tak ada perjuangan yang sia-sia jika semua elemen bangsa bersinergi bersama-sama melawan narkoba.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 27 Mei 2024. Penulis adalah Manajer Program Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya