SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Sabtu (1/6/2024) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Penataan kawasan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melanjutkan proyek ini dengan fokus pada pelebaran dan perbaikan jalan sekeliling waduk sepanjang kurang lebih lima kilometer.

Proyek penataan terhenti pada 2023. Keberlanjutan penataan tahun ini menjadi harapan baru untuk memaksimalkan potensi wisata Rawa Jombor yang belum sepenuhnya diberdayakan. Rawa Jombor adalah salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Klaten yang memadukan wisata air, wisata alam, wisata kuliner, dan wisata budaya.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Keindahan alam dan kekayaan budaya di kawasan ini seharusnya menjadi modal utama menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Diperlukan perubahan paradigma dalam pengelolaan wisata, bukan hanya pengelolaan wisata ala business as usual yang selama ini diterapkan pemerintah daerah.

Pengelolaan wisata yang efektif harus mampu merespons dinamika di masyarakat. Pandemi Covid-19 mengubah perilaku wisatawan yang kini lebih memperhatikan aspek kesehatan. Wisatawan menginginkan jaminan kebersihan dan kesehatan di area wisata dan kawasan kuliner.

Ini tantangan sekaligus peluang bagi pengelola kawasan wisata Rawa Jombor untuk meningkatkan standar kebersihan dan kesehatan. Tren berwisata pascapandemi menunjukkan pergeseran perilaku wisatawan ke arah yang lebih mendalam dan autentik.

Wisatawan kini semakin tertarik dengan culture immersion. Mereka ingin merasakan budaya baru dalam perjalanan mereka, termasuk budaya perjalanan, bahasa, dan kehidupan lokal. Wisata off-grid juga semakin diminati. Banyak wisatawan yang ingin terhubung kembali dengan alam dan berwisata secara unplugged, tanpa tergantung pada gadget.

Estimasi menunjukkan 60% wisatawan berkeinginan merasakan pengalaman ini. Rawa Jombor memiliki potensi besar merespons tren-tren baru ini. Dengan melibatkan masyarakat sekitar, kekayaan dan kearifan lokal dapat diangkat menjadi daya tarik utama.

Sejauh ini, budaya masyarakat sekitar Rawa Jombor belum sepenuhnya diberdayakan sebagai warna khas wisata di kawasan wisata air dan alam ini. Ada banyak potensi yang bisa digali, mulai dari seni dan budaya lokal, kuliner khas, hingga kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat setempat.

Untuk mengembangkan potensi wisata Rawa Jombor, beberapa strategi bisa diterapkan. Perbaikan jalan dan peningkatan fasilitas dasar seperti toilet, tempat sampah, dan area parkir yang memadai adalah langkah awal yang penting. Infrastruktur yang baik akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan dan mendukung kelancaran operasional.

Pengelolaan juga perlu melibatkan masyarakat setempat, misalnya melalui pelatihan dan pemberdayaan usaha kecil di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan homestay. Ini akan meningkatkan ekonomi lokal dan menciptakan pengalaman autentik bagi wisatawan.

Setelah masalah penataan dan pengelolaan selesai, selnjutnya yang mesti dipikirkan adalah strategi pemasaran. Media digital dan media sosial untuk mempromosikan yang menawarkan pengalaman budaya dan alam yang unik sepertinya masih cukup relevan. Kampanye pemasaran yang menarik dan informatif akan membantu menarik perhatian wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya