SOLOPOS.COM - Gunawan Trihantoro (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pendidikan adalah sebuah perjalanan yang tak pernah berakhir. Dari buku-buku tebal hingga pengalaman langsung, setiap langkah membawa pengetahuan baru.

Dalam konteks pendidikan formal, ada dua pendekatan yang sering digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang dunia di sekitar mereka: study tour dan studi tiru.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendukung pembelajaran melalui pengalaman langsung, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan dan ruang lingkupnya.

Study tour adalah sebuah perjalanan pendidikan di luar kelas yang dirancang untuk menghadirkan siswa ke lingkungan baru yang relevan dengan kurikulum mereka.

Ini bisa mencakup kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, institusi pendidikan tertentu, perusahaan, atau bahkan negara-negara lain. Tujuannya memperluas pandangan siswa tentang topik yang mereka pelajari di kelas dan memberikan konteks dunia nyata pada konsep yang mereka pelajari.

Salah satu keunggulan utama study tour adalah pengalaman langsung yang ditawarkan. Siswa memiliki kesempatan melihat, mendengar, dan merasakan subjek mereka dalam konteks nyata.

Misalnya, seorang siswa yang mempelajari sejarah Perang Dunia II dapat mengunjungi museum perang atau situs bersejarah terkait untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peristiwa tersebut.

Ada tantangan dalam study tour, terutama dalam hal biaya dan logistik. Mengorganisasi perjalanan keluar kota atau bahkan ke luar negeri dapat menjadi tugas yang rumit, dan tidak semua siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi karena keterbatasan finansial atau persyaratan visa.

Studi tiru, di sisi lain, adalah pendekatan yang lebih terfokus pada membawa pengalaman dunia nyata ke dalam kelas. Ini bisa berupa simulasi, presentasi tamu, atau penggunaan sumber daya luar kelas seperti video dokumenter atau wawancara dengan ahli bidang tertentu.

Tujuannya membawa konteks dunia nyata ke dalam lingkungan belajar yang terkendali. Keuntungan utama dari studi tiru adalah aksesibilitasnya. Dibandingkan dengan study tour yang memerlukan perjalanan fisik, studi tiru dapat diadakan di dalam kelas tanpa memerlukan biaya tambahan atau persyaratan logistik yang rumit.

Ini memungkinkan lebih banyak siswa terlibat dalam pengalaman belajar yang memperkaya. Studi tiru juga memiliki keterbatasan. Meskipun siswa dapat diberi gambaran tentang dunia nyata, pengalaman ini tetaplah terbatas oleh lingkungan kelas yang terkendali.

Tidak seperti study tour yang menawarkan interaksi langsung dengan lingkungan, studi tiru dapat membatasi pemahaman siswa tentang kompleksitas dunia luar.

Kedua pendekatan ini, study tour dan studi tiru, memiliki nilai mereka masing-masing dalam mendukung pembelajaran siswa. Meskipun berbeda dalam pendekatan dan ruang lingkup, keduanya dapat saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik.

Dengan memadukan kelebihan study tour dalam memberikan pengalaman langsung dengan keunggulan studi tiru dalam aksesibilitas dan kontrol lingkungan belajar, pendidik dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang beragam dan menyeluruh untuk siswa mereka.

Dengan demikian, mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang subjek yang dipelajari, tetapi juga mengembangkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah.

Sebagai pemimpin pendidikan, penting bagi guru untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran yang tersedia untuk memastikan setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkembang secara penuh.

Dengan memahami perbedaan antara study tour dan studi tiru, para guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi setiap siswa.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 24 Mei 2024. Penulis adalah fungsionalis Satupena Jawa Tengah dan Sekretaris Umum Satupena Kabupaten Blora)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya